1.
Pengertian Informasi Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang
realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi
Manajemen : konsep, manfaat, dan rekayasa“ (1993,11) mendefinisikan
informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan, serta persepsi atau suatu yang
lainnya yang menambah pengetahuan.
Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis.
Informasi diperlukan manusia
untuk mengurangi ketidakpastian dan selalu menyangkut masa yang akan datang
yang mengandung berbagai ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan
berbagai alternatif tindakan yang ada. Oleh karena itu, pengambilan keputusan
selalu mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya
dalam pemilihan alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi sebagai
bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Informasi Operasi
Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk
mengolah tipe informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen.
b. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh sistem
pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan.
c. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem
pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen.
2.
Pengertian Informasi Akuntansi
Diferensial
Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau
biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yaitu :
1. merupakan informasi masa yang
akan dating, dan
2. berbeda diantara alternatif
yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Informasi ini diperlukan oleh
manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan
yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan
selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah
informasi masa yang akan datang pula. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia,
maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang
berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial
terdiri dari aktiva, pendapat, dan / atau biaya informasi akuntansi diferensial
yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial ( diferensial
Revenues ), sedangkan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva
diferensial ( diferensial assets ).
3.
Akuntansi Biaya Diferensial
(Differential Accounting)
Seringkali perusahaan
dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu atau lebih.
Seperti pemilihan tempat, pembelian bahan, harga bahan, penggunaan jasa tenaga
kerja, pembelian mesin, alat lain, dan sebagainya. Semua pemilihan alternatif
digambarkan dalam bentuk uang. Pemilihan alternatif ini disebut “Pengambilan
keputusan pemilihan alternatif” (Alternatif Choice Decision). Misalnya sebuah
perusahaan harus memilih atara memasang iklan di surat kabar atau tidak,
menggunakan service tambahan atau tidak, membeli mesin baru atau tidak membeli
suku cadang tertentu atau membuat sendiri dan sebagainya. Untuk semua itu
memerlukan informasi akuntansi yang akan digunakan dalam membantu untuk
menentukan alternatif mana yang dipilih. Informasi akuntansi untuk kepentingan
ini disebut akuntansi diferensial. Akuntansi diferensial harus dijabarkan dalam
bentuk uang, untuk biaya yang berhubungan dengan akuntansi diferensial disebut
biaya diferensial (Differential Cost).
Biaya diferensial adalah biaya
yang berbeda antara satu set kondisi / alternatif yang satu dengan kondisi yang
lain. Biaya yang bukan biaya diferensial tidak begitu penting (Irelevan) untuk
pengambilan keputusan pemilihan alternatif.
4.
Pendapatan, Biaya,
dan Laba Diferensial
Pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen dengan menggunakan informasi akuntansi
diferensial terutama bertujuan untuk menentukan laba diferensial yaitu selisih
lebih pendapatan diferensial dan biaya diferensial dari suatu keputusan
tertentu dibandingkan dengan keputusan alternatif yang lain. Menurut Supriyono (1994:272),
pengertian dan karakteristik pendapatan diferensial,biaya diferensial dan laba
diferensial adalah:
1. Pendapatan Diferensial
Diferensial bermanfaat untuk pengambilan keputusan,
pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda diantara berbagai
alternatif keputusan yang mungkin dipilih.
Pendapatan masa lalu atau masa yang akan datang yang tidak
berbeda dintara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih bukan
merupakan pendapatan diferensial. Dari definisi diatas karakteristik
pendapatan diferensial adalah:
a. Pendapatan masa yang akan
datang.
b. Pendapatan yang berbeda
diantara berbagai alternatif keputusan.
2. Biaya Diferensial
Biaya diferensial adalah biaya yang akan
datang yang berbeda diantara berbagai macam alternatif keputusan yang mungkin
dipilih. Besarnya biaya diferensial dihitung dari perbedaan biaya pada
alternatif tertentu dibandingkan dengan biaya pada alternatif lainnya. Karakteristik biaya
diferensial adalah sebagai berikut:
a. Biaya masa yang akan datang.
b. Biaya yang berbeda diantara
berbagai alternatif keputusan.
Biaya yang akan datang adalah biaya yang
diharapkan akan terjadi selama periode waktu yang tercakup oleh keputusan yang
akan dibuat. Biaya masa lalu tidak diferensial untuk pembuatan keputusan, namun
bermanfaat untuk meramal biaya yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
3. Laba Diferensial
Laba
diferensial erat hubungannya dengan pengertian pendapatan diferensial dan biaya
diferensial. Laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda
diantara berbagai alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial
dihitung dari perbedaan antara laba pada alternatif tertentu dibandingkan
dengan laba pada alternatif lainnya.
Besarnya
laba diferensial diperhitungkan dengan menggunakan rumus:
Laba
diferensial = Pendapatan
diferensial – Biaya diferensial
Atas
definisi diatas dapat disimpulkan karakteristik laba diferensial adalah sebagai
berikut:
a. Laba masa yang akan datang.
b. Laba yang berbeda diantara
alternatif keputusan.
5.
Manfaat Informasi Akuntansi
Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
a. Membeli atau Membuat Sendiri
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh
manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai
komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
b. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu
Produk
Dalam
pengambilan keputusan macam ini, Informasi akuntansi diferensial yang
diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya
diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
c. Menghentikan atau Melanjutkan
Produksi Produk Tertentu
Dalam mengahadapi kondisi ini, manajemen perlu
mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau
kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut.
d. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana
khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevanadalah pendapatan
diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial ( yaitu tambahan
pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut ) lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi
pesanan khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima ). Di lain
pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya
diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
6.
Menjual atau Memproses Lebih
Lanjut Suatu Produk
Kegiatan utama perusahaan
adalah mengolah bahan baku dengan menggunakan tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik menjadi produk selesai. Dalam pengolahan produk tersebut
seringkali perusahaan berhadapan dengan keputusan apakah akan memproses produk
tersebut lebih lanjut atau dijual pada titik terpisah.
Titik pisah adalah titik
dimana produk tersebut akan diidentifikasikan kemasing-masing kriteria yang
diinginkan. Pengolahan produk yang dilakukan secara bersama ini akan
mengeluarkan biaya secara bersama.
Biaya bersama adalah biaya
yang digunakan secara bersama untuk memproses produk tersebut sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Biaya bersama dapat berupa bahan, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Ketika produk sudah jadi sesuai dengan
kriteria yang diinginkan maka produk dapat dijual pada saat titik pisah atau
dapat diolah lebih lanjut menjadi produk yang lain. Pada saat produk diolah
menjadi produk lain maka diperlukan lagi biaya tambahan yang disebut dengan
biaya proses lanjutan.
Analisis diferensial juga
diperlukan dalam mengambil keputusan apakah akan mengolah produk lebih lanjut
atau produk dijual pada saat titik pisah.
Apabila dihadapkan pada
alternatif menjual atau mengolah lebih lanjut, maka keputusan yang harus
diambil adalah mengolah lebih lanjut apabila pendapatan diferensial pengolahan
lebih lanjut tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya diferensialnya.
Pedoman mendasar dalam situasi ini adalah:
Semua
biaya pengolahan tambahan diasumsikan bersifat diferensial (inkremental).
Biaya
yang dikeluarkan sebelum titik pisah batas adalah biaya bersama bagi pilihan
menjual atau mengolah lebih lanjut, dan tidak relevan bagi keputusan lebih
lanjut.
Keputusan
ini terlepas dari penentuan biaya pokok produk. Dalam keputusan mengolah
produk, hanya pendapatan dan biaya sekarang serta masa depan saja yang dianggap
relevan.
Keputusan
mengasumsikan bahwa produk dapat dijual sebagaimana adanya maupun diolah lebih
lanjut.
Dalam pemakaian mesin dan equipment, pada suatu saat akan
terjadi biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan baru, atau
produktifitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan. Pada saat ini operasi dengan
menggunakan mesin dan ekuitmen yang ada menjadi tidak ekonomis lagi.
Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam
keputusan penggantian mesin dan equipment yang ada adalah informasi akuntansi
diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial. Penggantian
mesin dan equipment biasanya dilakukan atas dasar pertimbangan adanya
penghematan biaya (biaya diferensial) yang akan diperoleh atau adanya kenaikan produktifitas
(pendapatan diferensial) dengan adanya penggantian tersebut.
Jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang
diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuitmen berjumlah pantas bila
dibandingkan dengan aktiva diferensial yang berupa tambahan investasi untuk
penggantian tersebut, maka penggantian tersebut secara ekonomis memang diperlukan.
Dengan kata lain, jika aktiva diferensial berupa
investasi dalam pergantian aktiva tetap akan menghasilkan kembali investasi
yang dikehendaki yang berupa perbandingan penghematan biaya dengan investasi
yang akan dilakukan, maka penggantian mesin dan equipment secara ekonomis menguntungkan.
Meskipun penghematan biaya merupakan kriteria yang umum dipakai dalam jenis
investasi ini, namun seringkali pendapatan diferensial juga perlu
dipertimbangkan, yaitu jika kapasitas produksi ekuitmen yang baru melebihi
kapasitas produksi mesin dan ekuitmen yang dimiliki sekarang dan pasar masih dapat
menampung tambahan produk yang akan dijual.
7.
Contoh Soal
a.
Perusahaan kulit bisa memilih
alternatif
menjual kulit mentah atau memproses kulit mentah menjadi kulit jadi. Harga jual
kulit mentah Rp 4500 per lmbr,
harga pokok Rp 3.000.
Bila kulit diproses menjadi
kulit jadi, harga jual per lembarnya Rp 7.500 dan tambahan by variabel Rp
1.500 per lembar. Perusahaan bisa
membuat 10.000 lembar tiap periode. Buat
analisis pengambilan keputusan!
Jawab : Analisis 1
Dijual
|
Dijual
|
Analisis
|
||
Kulit
Mentah
|
Kulit
Jadi
|
Diferensial
|
||
Penjualan
(10.000 x
Rp 4.500)
|
Rp 45.000.000
|
Rp 75.000.000
|
Rp 30.000.000
|
|
Harga pokok kulit mentah
(10.000 x
Rp 3.000)
|
Rp 30.000.000
|
Rp 30.000.000
|
-
|
|
Biaya meneruskan proses
(10.000 x
Rp 1.500)
|
-
|
Rp 15.000.000
|
Rp 15.000.000
|
|
LABA
|
Rp 15.000.000
|
Rp 30.000.000
|
Rp 15.000.000
|
|
Kesimpulan:
Lebih
baik perusahaan memilih alternatif
membuat kulit jadi karena menghasilkan laba
yang lebih besar yaitu sebesar Rp 30.000.000.
Biaya
diferensial = (Rp 45.000.000 - Rp 30.000.000) = Rp 15.000.000
Pendapatan
diferensial
= (Rp 75.000.000 - Rp 45.000.000) = Rp 30.000.000
Jika
menggunakan metode manfaat dan pengorbanan:
|
Manfaat
|
Pengorbanan
|
Tambahan
Laba
|
Dijual kulit mentah
|
Rp 0
|
Rp
15.000.000
|
(Rp
15.000.000)
|
Dijual kulit jadi
|
Rp
30.000.000
|
Rp
15.000.000
|
Rp
15.000.000
|
Kesimpulan:
Jadi,
jika kita menjual kulit jadi akan memperoleh manfaat sebesar Rp 30.000.000
dengan pengorbanan yang ditanggung sebesar Rp 15.000.000 jadi tambahan laba yang
diterima sebesar Rp 15.000.000.
b. PT Sinsie adalah sebuah
perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni
XA-1 yang dijual dengan harga Rp.
50.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat barang
tersebut adalah sebagai berikut :
KETERANGAN
|
BIAYA PER SATUAN
|
Biaya Bahan Baku
|
Rp 5.720
|
Biaya Tenga Kerja
Langsung
|
Rp 6.280
|
Biaya Overhead
Pabrik (V)
|
Rp 7.400
|
Biaya Overhead
Pabrik (T)
|
Rp 6.260
|
Biaya Administrasi
(T)
|
Rp 6.430
|
Biaya Pemasaran
(T)
|
Rp 8.200
|
TOTAL
|
Rp 40.290
|
Diketahui volume penjualan diperkirakan
sebanyak : 60.000 satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh,
bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut menjadi
barang XA-2. Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi dlm mesin dan
equipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar
Rp. 8.670 per satuan. Sedang di
pasaran barang XA-2 cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp. 70.000,-
Diminta :
Berdasarkan informasi di atas, apakah
pertimbangan untuk memproses lebih lanjut merupakan keputusan yang paling tepat
dalam pemilihan ini ?
Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih,
maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan - Biaya
= (Rp 50.000 x
60.000 unit) – (Rp 40.290 x 60.000 unit)
= Rp
3.000.000.000 - Rp. 2.417.400.000
= Rp
582.600.000
Jika alternatif Memproses lebih lanjut,
maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan diferensial - Biaya diferensial
= [(Rp 70.000 – Rp 50.000) x 60.000 unit] – [Rp
8.670 x 60.000 unit]
= Rp 1.200.000.000 - Rp 520.200.000
= Rp
679.800.000
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan
memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling tepat, karena memberikan keuntungan yang
lebih besar.
c. PT
Pusako
memproduksi tiga jenis produk yaitu produk X, Y, dan Z. Saat ini perusahaan
tersebut memutuskan untuk memproses lebih lanjut ketiga produk. Ketiga produk
tersebut bisa dijual pada titik pisah atau diproses lebih lanjut. Untuk
memproses ketiga produk tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp 200.000. Nilai
jual pada titik pisah dan biaya yang diperlukan untuk ketiga produk tersebut
adalah sebagai berikut:
Produk
|
Produk
|
Nilai Jual
|
Nilai Jual
|
Biaya
|
Pengolahan
Lanjutan
|
Pada
Titik
Pisah
|
Setelah
Titik
Pisah
|
Pengolahan
Lanjutan
|
|
X
|
X1
|
Rp 200.000
|
Rp 250.000
|
Rp 60.000
|
Y
|
Y1
|
Rp 95.000
|
Rp 115.000
|
Rp 15.000
|
Z
|
Z1
|
Rp 90.000
|
Rp 150.000
|
Rp 48.000
|
Penyelesaian:
Produk
|
Produk
|
Nilai Jual
|
Nilai Jual
|
Tambahan
|
Pengolahan
Lanjutan
|
Pada
Titik Pisah
|
Setelah
Titik
Pisah
|
Pendapatan
|
|
X
|
X1
|
Rp 200.000
|
Rp 250.000
|
Rp 50.000
|
Y
|
Y1
|
Rp 95.000
|
Rp 115.000
|
Rp 20.000
|
Z
|
Z1
|
Rp 90.000
|
Rp 150.000
|
Rp 60.000
|
Biaya Pengolahan
|
Tambahan Kontribusi
|
Lanjutan
|
Pengolahan
Lanjutan
|
Rp 60.000
|
(Rp 10.000)
|
Rp 15.000
|
Rp 5.000
|
Rp 48.000
|
Rp 12.000
|
Biaya bersama sebesar Rp
200.000 yang merupakan biaya pengolahan awal bukanlah biaya relevan. Dari
ketiga produk di atas dapat dilihat bahwa produk X sebaiknya tidak diolah lebih
lanjut karena akan mengurangi pendapatan sebesar Rp 10.000 sedangkan produk Y
dan Z lebih baik diolah lebih lanjut karena akan menambah pendapatan perusahaan
masing-masing sebesar Rp 5.000 dan Rp 12.000.
Analisis di atas juga
memperlihatkan bahwa biaya yang dikeluarakan sebelum titik pisah atau dalam hal
ini adalah biaya bersama, diangggap tidak relevan untuk diperhitungkan dalam
keputusan. Biaya-biaya tersebut perlu ditinjau lebih lanjut untuk memastikn
apakah seluruh proses sudah berjalan sebagaimana mestinya.
d.
PT.
EFG mengeluarkan biaya bergabung sebesar Rp. 1.500.000,- untuk mengolah 2000
liter cairan kimia. Pada titik batas, proses menghasilkan 900 liter produk A
dan 1.100 liter produk B. Produk A diolah dengan biaya Rp. 600,- per liter dan
dijual seharga Rp. 2.400,- perliternya, sedangkan produk B tidak membutuhkan
pengolahan lebih lanjut dan dijual denganharga Rp. 1.200,- per liternya.
PT. EFG
Laporan
Laba Rugi
Pendapatan Penjualan
|
Produk
A
|
Produk
B
|
Jumlah
|
900 liter x Rp.
2.400,-
|
2.160.000
|
|
|
1100 liter x Rp.
1.200,-
|
|
1.320.000
|
3.480.000
|
Biaya terpisah
|
|
|
|
900 liter x Rp.
600,-
|
(540.000)
|
|
(540.000)
|
Kontribusi ke
biaya gabungan
|
1.620.000
|
1.320.000
|
2.940.000
|
Biaya Bergabung
|
|
|
(1.500.000)
|
Laba Operasi
|
|
|
1.440.000
|
Apabila
diasumsikan tersedia pasar untuk produk B dengan harga Rp 1500 dan biaya pengolahan tambahan sebesar Rp
90 per liter, maka haruskah perusahaan memasuki pasar tersebut?
PT. EFG
Laporan Laba
Rugi
Pendapatan Penjualan
|
Produk
A
|
Produk
B
|
Jumlah
|
900 liter x Rp.
2.400,-
|
2.160.000
|
|
|
1100 liter x Rp.
1.200,-
|
|
1.320.000
|
3.480.000
|
Biaya terpisah
|
|
|
|
900 liter x Rp.
600,-
|
(540.000)
|
|
|
1100 liter x Rp.
90
|
|
(99.000)
|
(639.000)
|
Kontribusi ke
biaya gabungan
|
1.620.000
|
1.221.000
|
2.841.000
|
Biaya Bergabung
|
|
|
(1.500.000)
|
Laba Operasi
|
|
|
1.341.000
|
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa jika
produk B diolah lebih lanjut akan mengakibatkan penurunan laba yaitu sebesar Rp
100.000.
e.
INDOFARMA memproduksi produk
Asimil yang mempunyai harga jual Rp
10.000 per sachet pada kondisinya sekarang. Biaya penuh (full cost) per satuan
produk Asimil adalah Rp
7.050 atau Rp 70.500.000 per
tahun. Dengan tambahan biaya pengolahan sebesar Rp 5.000 per satuan, produk
Asimil tersebut dapat diubah menjadi produk Asimil plus dengan harga jual Rp
18.500 per satuan. Untuk mengolah produk Asimil menjadi Asimil plus memerlukan
investasi dalam mesin dan peralatan sebesar Rp 100.000.000 dan diperkirakan
mempunyai umur ekonomis 3 tahun dengan return yang diinginkan
dari investasi tersebut sebesar 20% per tahun.
Bagaimana pemilihan alternatif yang dilakukan perusahaan?
Penyelesaian:
1.
Jika pengolahan Asimil menjadi
Asimil Plus tidak memerlukan tambahan investasi dalam mesin maupun peralatan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensialnya adalah sebagai berikut
:
Pendapatan
Diferensial
=
(Rp. 18.500 – Rp. 10.000) 10.000 = Rp 85.000.000
Biaya
Diferensial (Biaya pengolahan lebih lanjut )
=
Rp. 5.000 x 10.000 = Rp 50.000.000 -
Laba
Diferensial = Rp
35.000.000
Karena
alternatif pengolahan lebih lanjut produk Asimil menjadi Asimil Plus tersebut
menghasilkan pendapatan diferensial yg lebih tinggi dari biaya diferensialnya,
maka alternatif pengolahan lebih lanjut tersebut bisa dipilih.
2.
Jika pengolahan Asimil menjadi
Asimil Plus memerlukan tambahan investasi dalam mesin maupun peralatan sebesar Rp 100.000.000, maka
perhitungan informasi akuntansi diferensialnya adalah sebagai berikut
:
Pendapatan
Diferensial
=
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 =
Rp 85.000.000
Biaya
Diferensial (Biaya pengolahan lebih lanjut )
=
Rp 5.000 x 10.000 = Rp 50.000.000 -
Laba
Diferensial = Rp
35.000.000
Nilai Tunai laba diferensial :
Tahun ke 1 = 0,83333 x Rp 35.000.000 = Rp 29.166.667
Tahun ke 2 = 0,69444 x Rp 35.000.000 = Rp 24.305.400
Tahun ke 3 = 0,57870 x Rp 35.000.000 = Rp
20.254.500
Jumlah Nilai Tunai laba diferensial = Rp 73.726.567 (A)
Investasi = Rp 100.000.000 (B)
Nilai Tunai Bersih =(Rp
26.273.433)
Karena Nilai Tunai A selama umur ekonomis fasilitas
produksi lebih kecil dari B, maka alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya
ditolak, dan karena
hasil analisa menghasilkan NPV yang negatif maka keputusan mengolah lebih lanjut
sebaiknya tidak dilakukan karena akan merugikan.
f.
Perusahaan kulit bisa memilih
alternatif
menjual kulit mentah atau memproses kulit mentah menjadi kulit jadi. Harga jual
kulit mentah Rp 4500 per lmbr,
harga pokok Rp 3.000.
Bila kulit diproses menjadi
kulit jadi, harga jual per lembarnya Rp 7.500 dan tambahan biaya
variabel Rp 1.500 per lembar. Untuk memproses kulit mentah menjadi kulit jadi
dibutuhkan sebuah mesin sebesar Rp 22.000.000 dengan umur ekonomis 2 tahun dan
return yang diharapkan adalah 15% per tahun. Perusahaan
bisa
membuat 10.000 lembar tiap periode. Buat
analisis pengambilan keputusan!
Jawab : Analisis 1
Dijual
|
Dijual
|
Analisis
|
||
Kulit
Mentah
|
Kulit
Jadi
|
Diferensial
|
||
Penjualan
(10.000 x
Rp 4.500)
|
Rp 45.000.000
|
Rp 75.000.000
|
Rp 30.000.000
|
|
Harga pokok kulit mentah
(10.000 x
Rp 3.000)
|
Rp 30.000.000
|
Rp 30.000.000
|
-
|
|
Biaya meneruskan proses
(10.000 x
Rp 1.500)
|
-
|
Rp 15.000.000
|
Rp 15.000.000
|
|
LABA
|
Rp 15.000.000
|
Rp 30.000.000
|
Rp 15.000.000
|
|
Laba
Diferensial =
Rp 15.000.000
Nilai Tunai laba diferensial :
Tahun ke 1 = 0,86957 x Rp 15.000.000 = Rp 13.043.478
Tahun ke 2 = 0,75614 x Rp 15.000.000 = Rp 11.342.155
Jumlah Nilai Tunai laba diferensial =
Rp 24.385.633 (A)
Investasi =
Rp 25.000.000 (B)
Nilai Tunai Bersih =(Rp 614.367)
Dari perhitungan di atas, dapat
disimpulkan bahwa alternatif memproses lebih lanjut dengan penambahan investasi
berupa mesin tidak dapat dipilih karena jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
lebih kecil dari pada jumlah nilai tunai B.
g. PT ABC ingin memproses lebih lanjut produknya yaitu XA menjadi XA-1. Dimana harga jual XA adalah Rp 50.000 per satuan. Sedangkan biaya
penuh yang diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah Rp 40.290. Harga pasar untuk produk XA-1 adalah
sebesar Rp 70.000. Untuk memproses lebih lanjut tersebut dibutuhkan biaya
pengolahan sebesar Rp 8.670 per satuan dan membutuhkan satu unit mesin produksi
sebesar 1.000.000.000 dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Jika volume penjualan perusahaan diperkirakan sebanyak 60.000
satuan
dan return yang diharapkan sebesar 45%, apakah keputusan untuk memproses lebih
lanjut tersebut dapat diterima?
Penyelesaian
:
Laba diferensial = Pendapatan diferensial - Biaya diferensial
= [(Rp 70.000 – Rp 50.000) x 60.000] – [Rp
8.670 x 60.000]
= Rp 1.200.000.000 - Rp
520.200.000
= Rp
679.800.000
Nilai Tunai laba diferensial :
Tahun ke 1 = 0,68966 x Rp 679.800.000 = Rp 468.827.586
Tahun ke 2 = 0,47562 x Rp 679.800.000 = Rp 323.329.370
Tahun ke 3 = 0,32802 x Rp 679.800.000 = Rp 222.985.772
Tahun ke 4 = 0,22622 x Rp 679.800.000 = Rp 153.784.356
Tahun ke 5 = 0,15601 x Rp 679.800.000 = Rp 106.057.442
Jumlah Nilai Tunai laba diferensial =
Rp 1.274.984.526 (A)
Investasi =
Rp 1.000.000.000
(B)
Nilai Tunai Bersih =
Rp 274.984.526
Karena nilai tunai bersih yang dihasilkan adalah positif,
dimana jumlah nilai tunai A lebih besar dari pada jumlah nilai tunai B, maka
keputusan untuk memproses lebih lanjut untuk produk XA menjadi produk XA-1 dapat diterima.
thanks ya
BalasHapusjika dalam perihal tersebut mengalami kerugian bagaimana mencari keputusan terbsebut
BalasHapus(Proporsi: 30%) PT Jomblo Ditikung Teman akan memproduksi produk A sebanyak 5.000 unit. Komponen produksi akan dipasok dari PT Cinta Tak Harus Memiliki. Biaya per unit untuk memproduksi produk A adalah sebagai berikut :
BalasHapusBiaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja
BOP Variabel
BOP Tetap:
Biaya Tetap langsung:
Biaya Supervisi
Biaya Sewa Equipment
Biaya Tetap Tidak langsung
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.000.000
Rp 500.000
Rp 1.000.000
Rp 2.000.000
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga belinya adalah Rp4.000/unit.
Perintah:
a. Hitunglah harga produksi produk A!
b. Keputusan apa yang harus dilakukan perusahaan? Apa harus memproduksi atau membeli produk A? Jelaskan pendapat Anda!
minta info donk gimana menyelesaikannya?
Saya mau tanya, untuk soal g. apabila tidak di ketahui retrun yang di ingikan dari investasi , bagaimana penyelesaiannya ?
BalasHapusIzin bertanya, di soal e nomor 2 tau nilai tunai laba diferensial thun ke 1 = 0,8333 itu dri mana ya?
BalasHapusdapat dari discount rate nya.
Hapus1/(1 + return yang diinginkan^tahun terkait)
Contoh di atas kan 20% rate nya
Jadi 1/(1+0.2^1)
Kalau tahun ke dua berarti pangkatnya(^) diganti jadi 2