1. Meningkatkan Kewirausahaan
2. Memperkecil Pengangguran
3. Memperkecil Impor
4. Memperbanyak Ekspor
5. Stabilkan harga BBM
Pertama , saya akan mengajak rakyat Indonesia berwirausaha, sehingga nantinya persentase warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai wirausaha mencapai 2%, dikarenakan menurut penelitian, bahwa negara yang memiliki warga berprofesi wirausaha minimal 2% maka Negara tersebut dapat dikatakan berhasil dan akan berjaya untuk kedepannya. Maka dari itulah saya bermimpi untuk menjadikan Indonesia yang berjaya dan menjadi Negara berhasil dengan meningkatkan wirausaha-wirausaha muda yang berpotensi tinggi membangun bangsa.
Negara kita sangat ketinggalan. Negara-negara yang lain sudah mencapai angka yang telah disebutkan tadi. Tetapi jangan khawatir, ada pula negara yang masih di bawah negara kita, namun itu jangan dijadikan patokan untuk maju. Mari jadikan negara di atas kita untuk maju. Dengan melihat negara di depan kita, maka kita akan terpacu untuk maju, bahkan melebihi negara tersebut. Negara Cina memiliki tingkat warga wirausaha yang sangat tinggi, namun Negara tersebut belum dikatakan Negara maju, itu dikarenakan jumlah penduduknya yang tinggi, sehingga jumlah pendapatan perkapitanya rendah. Maka dari itu Cina belum dapat dikatakan Negara Maju.
Mengapa langkah pertama yang saya ambil adalah meningkatkan wirausaha? Itu karena saya ingin melihat masyarakat Indonesia bisa mandiri, berani mengambil resiko. Jangan seperti sekarang, yang hanya bisa mencari titik aman, bekerja nine to five. Rata-rata masyarakat Indonesia tidak berani mengambil resiko, belum memulai usaha tersebut, sudah memikirkan yang tidak baik, takut kalau usahanya gagal. Melainkan bekerja ditempat seseorang yang mereka fikir lebih aman, nantinya akan ada hasilnya, sudah ketahuan hasil yang akan didapat. Wirausaha dianggap semu, sedangkan bekerja sebagai pegawai adalah nyata.
Kedua, saya akan membenahi pengangguran, karena pengangguran merupakan masalah Negara Indonesia yang susah dibenahi. Pengangguran di Negara kita ini bisa dikatakan sangat tinggi. Jika membicarakan pengangguran, maka kita akan kembali pada wirausaha. Untuk memperkecil angka pengangguran akan lebih baiknya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, dikarenakan pengangguran di Negara kita ini sungguh tinggi. Dengan membuka usaha yang banyak, maka membutuhkan tenaga kerja yang banyak pula. Ini merupakan solusi yang sangat ampuh bila dilakukan dengan seksama.
Tingkat pengangguran di Indonesia terus meningkat, disebabkan pengangguran yang kmaren belum mendapatkan pekerjaan, namun sarjana-sarjana muda mulai bermunculan. Dan semakin banyaknya pesaing dalam mendapatkan pekerjaan. Daripada mengatri untuk mendapatkan pekerjaan dibuah perusahan, saya sebagai menteri perekonomian akan mencoba memberikan seminar-seminar tentang kewirausahaan kepada mereka, atau langsung menyodorkan kepada mereka sebuah usaha yang mungkin dapat mereka jalankan.
Ketiga, memperkecil impor barang-barang dari negara lain, contohnya seperti bawang, cabai, beras, dan barang bahan pokok yang terus digunakan. Kerena kita sangat berpotensi untuk menanam sendiri bahan-bahan tersebut. Agar kita dapat memenuhi bahan-bahan tersebut, saya sebagai menteri keuangan akan memberikan dorongan kepada masyarakat Indonesia untuk bertani yang pandai. Wilayah Indonesia sangat berpotensi, memiliki lahan yang luas dan letak geografis yang sangat mendukung untuk melakukan pertanian.
Semoga dapat menstabilkan harga-harga, tidak ada lagi harga yang melonjak tinggi seperti apa yang terjadi baru-baru ini, harga bawang yang melonjak tinggi hingga mencekik dompet warga Negara Indonesia. Lonjakan tersebut sangat tidak terduga-duga sampai seperti itu.
Dengan impor, yang saya inginkan adalah perekonomian kita membaik, karena uang yang kita keluarkan untuk Negara lain lebih sedikit dari sebelumnya. Semoga dengan apa yang saya lakukan akan memperbaiki perekonomian Indonesia, yang selama ini terus mengalami keritikan. Harga cabai naiklah, harga bawang naiklah. Keberhasilan menteri kita diukur jika semua barang bahan pokok rumah tangga terjangkau, tidak ada masa harganya melambung tinggi, yang menyebabkan warga tercekik dengan harga yang naik.
Keempat, perbanyak ekspor. Dengan ekspor, Negara kita mendapatkan penghasilan lebih dari ekspor. Dengan memperbanyak ekspor, negara kita mendapatkan penghasilan yang banyak. Namun jangan hanya memikirkan ekspor tetapi pasokan di dalam negara menjadi berkurang, tetapi diseimbangkan saja.
Negara kita sangat ketinggalan. Negara-negara yang lain sudah mencapai angka yang telah disebutkan tadi. Tetapi jangan khawatir, ada pula negara yang masih di bawah negara kita, namun itu jangan dijadikan patokan untuk maju. Mari jadikan negara di atas kita untuk maju. Dengan melihat negara di depan kita, maka kita akan terpacu untuk maju, bahkan melebihi negara tersebut. Negara Cina memiliki tingkat warga wirausaha yang sangat tinggi, namun Negara tersebut belum dikatakan Negara maju, itu dikarenakan jumlah penduduknya yang tinggi, sehingga jumlah pendapatan perkapitanya rendah. Maka dari itu Cina belum dapat dikatakan Negara Maju.
Mengapa langkah pertama yang saya ambil adalah meningkatkan wirausaha? Itu karena saya ingin melihat masyarakat Indonesia bisa mandiri, berani mengambil resiko. Jangan seperti sekarang, yang hanya bisa mencari titik aman, bekerja nine to five. Rata-rata masyarakat Indonesia tidak berani mengambil resiko, belum memulai usaha tersebut, sudah memikirkan yang tidak baik, takut kalau usahanya gagal. Melainkan bekerja ditempat seseorang yang mereka fikir lebih aman, nantinya akan ada hasilnya, sudah ketahuan hasil yang akan didapat. Wirausaha dianggap semu, sedangkan bekerja sebagai pegawai adalah nyata.
Kedua, saya akan membenahi pengangguran, karena pengangguran merupakan masalah Negara Indonesia yang susah dibenahi. Pengangguran di Negara kita ini bisa dikatakan sangat tinggi. Jika membicarakan pengangguran, maka kita akan kembali pada wirausaha. Untuk memperkecil angka pengangguran akan lebih baiknya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, dikarenakan pengangguran di Negara kita ini sungguh tinggi. Dengan membuka usaha yang banyak, maka membutuhkan tenaga kerja yang banyak pula. Ini merupakan solusi yang sangat ampuh bila dilakukan dengan seksama.
Tingkat pengangguran di Indonesia terus meningkat, disebabkan pengangguran yang kmaren belum mendapatkan pekerjaan, namun sarjana-sarjana muda mulai bermunculan. Dan semakin banyaknya pesaing dalam mendapatkan pekerjaan. Daripada mengatri untuk mendapatkan pekerjaan dibuah perusahan, saya sebagai menteri perekonomian akan mencoba memberikan seminar-seminar tentang kewirausahaan kepada mereka, atau langsung menyodorkan kepada mereka sebuah usaha yang mungkin dapat mereka jalankan.
Ketiga, memperkecil impor barang-barang dari negara lain, contohnya seperti bawang, cabai, beras, dan barang bahan pokok yang terus digunakan. Kerena kita sangat berpotensi untuk menanam sendiri bahan-bahan tersebut. Agar kita dapat memenuhi bahan-bahan tersebut, saya sebagai menteri keuangan akan memberikan dorongan kepada masyarakat Indonesia untuk bertani yang pandai. Wilayah Indonesia sangat berpotensi, memiliki lahan yang luas dan letak geografis yang sangat mendukung untuk melakukan pertanian.
Semoga dapat menstabilkan harga-harga, tidak ada lagi harga yang melonjak tinggi seperti apa yang terjadi baru-baru ini, harga bawang yang melonjak tinggi hingga mencekik dompet warga Negara Indonesia. Lonjakan tersebut sangat tidak terduga-duga sampai seperti itu.
Dengan impor, yang saya inginkan adalah perekonomian kita membaik, karena uang yang kita keluarkan untuk Negara lain lebih sedikit dari sebelumnya. Semoga dengan apa yang saya lakukan akan memperbaiki perekonomian Indonesia, yang selama ini terus mengalami keritikan. Harga cabai naiklah, harga bawang naiklah. Keberhasilan menteri kita diukur jika semua barang bahan pokok rumah tangga terjangkau, tidak ada masa harganya melambung tinggi, yang menyebabkan warga tercekik dengan harga yang naik.
Keempat, perbanyak ekspor. Dengan ekspor, Negara kita mendapatkan penghasilan lebih dari ekspor. Dengan memperbanyak ekspor, negara kita mendapatkan penghasilan yang banyak. Namun jangan hanya memikirkan ekspor tetapi pasokan di dalam negara menjadi berkurang, tetapi diseimbangkan saja.
Kelima,
menstabilkan harga BBM. Saya sebagai menteri perekonomian Negara Indonesia
ingin memperbaiki negara ini. Dalam pengendalian BBM ini dipastikan tak
pengaruhi harga komoditi. Harga BBM sebenarnya bisa ditekan dengan memenuhi BBM
dari dalam negeri, bukannya banyak mengimpor dari luar. Salah satu masalah dari
Indonesia adalah belum bisa mengolah sendiri minyak yang ada di bawah
Nusantara. Andai saja kita bisa mengolah sendiri, pasti kita tidak perlu
mengimpor minyak dengan harga yang tinggi. Negara kita hanya bisa mengolah
sampai mentah, selanjutnya kita ekspor ke luar negeri, setelah sudah matang,
kita impor ke Indonesia, harganya lebih tinggi berkali-kali lipat dari apa yang
kita dapat setelah mengimpor minyak mentah.
Menjadi
menteri perekonomian adalah bukan hal yang mudah, menjadi menteri perekonomian
sangatlah susah. Banyak yang harus dipikul oleh menteri perekonomian.
Perekonomian Indonesia mempunyai sejarah panjang yang menarik untuk diikuti,
disaat jaya-jayanya sangat menarik untuk di simak dan dipelajari untuk dituai
suatu saat nanti. Pasti suatu saat nanti perekonomian Indonesia bisa seperti
dulu, pada saat dibawah kepemimpinan Sutan Sjahrir, kalau saja koruptor tidak
ada. Masalah
korupsi merupakan salah satu masalah yang sangat menjatuhkan perekonomian
Indonesia. Disatu sisi koruptor dengan tamaknya mengeruk harta Negara yang
ditujukan untuk membangun perekonomian serta pemerataan di Indonesia untuk
memenuhi kantong pribadi, di sisi lain daerah-daerah terpencil semakin menderita
kehidupannya.
Kita
sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita bergotong-royong
memperbaiki perekonomian kita. Sehingga nantinya perekonomian Negara Indonesia
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kalau bukan kita yang mengubah, siapa
lagi? Ayo warga negara Indonesia, kita bangun Negara kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar