Minggu, 20 Januari 2013

Jangan Biarkan Abraham Sendirian



Saat itu sedang sangat hangat-hangatnya diperbincangkan mengenai Abraham yang sendirian melawan para koruptor. Jadi marilah bersama-sama mengatakan “Jangan Biarkan Abraham Sendirian”.
Eksistensi komisi pemberantasan korupsi (KPK) benar-benar diuji, hantaman bak gelombang datang dari segala sisi untuk melemahkan institusi pemberantasan korupsi yang paling dipercaya rakyat itu, lepas dari masih adanya kekurangan dan kelemahan, harus diakui KPK merupakan garda terdepan yang paling menjanjikan untuk memerangi para koruptor di Republik ini.
Taring KPK pun semakin tajam, setelah berganti pimpinannya di komandoi Abraham Shamad ,namun bukan berarti KPK aman dari rong-rongan, semakin sering mereka memerangi koruptor, makin besar pula perlawanan yang datang, segala jurus segala cara dilancarkan oleh pihak-pihak yang ingin KPK lunglai. Mereka tidak ingin KPK semakin tangguh dan berwibawa. Dari pihak luar misalnya kini komisi 3 DPR gencar menggodok refisi undang-undang no 30 tahun 2002 tentang KPK, komisi 3 sampai study banding ke luar negeri, padahal mereka hendak memereteli kewenangan KPK. Kelak dengan undang-undang hasil perombakan KPK lebih banyak berurusan pada pencegahan bukan penindakan. DPR  yang ikut melahirkan KPK pada 2003 kini bermaksud menjadikan anak kandungnya itu macan ompong, ironisnya ketika perlawanan dari luar semakin kencang, KPK justru diguncang perpecahan di dalam KPK, bergolak kala sejumlah penyidik kepolisian memperotes Abraham pada masa lalu. Mereka berdalih pemimpin KPK memulangkan secara sepihak penyidik ke instuti asal, yakni kepolisian dan kejaksaan. Gejolak yang menghantam KPK itu jelas memperihatinkan ketika pimpinan tak lagi akur dengan penyidik, ketika penyidik mulai membangkang kebijakan pimpinan kiamatlah KPK, gejolak yang meredup sekaligus membuktikan adanya masalah penyidik KPK system rekrutmen yang tidak independent. Keberadaan penyidik dari kepolisian dan kejaksaan berpotensi memunculkan kepatuhan sekaligus menodai intregitas, mereka yang bukan organ resmi KPK juga rawan pengaruh busuk dari luar tak mengherankan jika tuduhan miring terlontar bahwa penyidik KPK belum steril dari keberpihakan, itulah yang antara lain memaksa kepengurusan Abraham Shamad memulangkan beberapa penyidik ke institusi masing-masing.
Untuk menghadapi koruptor yang punya modal maha besar baik uang maupun kekuasaan KPK mutlak memutuskan indenpedensi tanpa ketiga kualitas itu KPK ibarat david yang tidak berkutik melawan goliath dalam perang besar menghadapi  koruptor, untuk mencapai  ketiga kualitas itu tidak bisa lain KPK harus memiliki penyidik sendiri yang memang direkrut dan dididik khusus untuk KPK, bukan penyidik pinjaman apalagi titipan jaksa dan polisi yang kemudian protes keras karena dikembalikan oleh KPK ke markas mereka. Kita dukung keberanian Abraham Shamad mengembalikan beberapa penyidik ke institusi masing-masing. Lebih dari itu jangan biarkan pimpinan KPK itu sendiriarn menghadapi rong-rongan dari luar maupun dari dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar