Kamis, 07 Juni 2012

Masalah Pokok Perekonomian Indonesia

Didalam suatu kepemerintahan ada beberapa masalah-masalah yang memicu terjadinya lemahnya tingkat perekonomian kepemerintahan tersebut. Sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuannya menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek. Dan masalah-masalah ekonomi jangka pendek  yang paling penting dan sampai saat ini belum terselesaikan yaitu :


1.  Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran merupakan penduduk berfungsi ganda dalam perekonomian. Dalam konteks pasar ia berada baik disisi permintaan maupun sisi penawaraan. Disisi permintaan, penduduk adalah konsumen, sumber permintaan akan barang dan jasa. Disisi penawaraan, adalah sebagai produsen, jika ia pengusaha /pedagang/tenaga kerja. Namun pengangguran akan lebih banyak membawa dampak yang negative bagi perekonomian di indonesia saat ini, salah satu dampaknya adalah sikap kriminalitas yang muncul dan masalah sosial lainnya.

Jenis & macam pengangguran
a.    Berdasarkan jam kerja
·         Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
·         Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·         Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
b.    Berdasarkan penyebab terjadinya
·         Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran dikarenakan lebih memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang sesuai keinginkan dan lebih baik.
·         Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·         Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
·         Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran yang dikarenakan sebuah musim yang berganti-ganti. Musimlah yang mempengaruhinya.
·         Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·         Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·         Pengangguran siklus
Pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.

Penyebab Pengangguran
a. Kurangnya lapangan kerja, maksudnya antara pekerja dan peluang pekerjaan tidak seimbang.
b. Mayoritas sebuah pekerjaan membutuhkan pekerja yang terdidik, sementara yang ada adalah pengangguran yang tidak terdidik, dan lain-lain.


Langkah-langkah Kebijakan untuk Mengatasi Pengangguran
a. Mengendalikan pertumbuhan penduduk.
b. Terciptanya kegiatan ekonomi yang meningkat.
c. Memberikan dan mengarahkan pendidikan sumberdaya.
d. Memberikan kesempatan kerja di daerah-daerah
e. Digalangkannya eksport jasa, berupa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

2.  Inflasi

Inflasi adalah naiknya harga barang/bahan pokok secara menyuluruh secara terus menerus dan merata sehingga membuat nilai mata uang menjadi rendah/ barang yang di dapat lebih sedikit.

Macam-macam Inflasi
- Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun)
- Inflasi sedang (antara 10% - 30% per tahun)
- Inflasi berat (antara 30% - 100% per tahun)
- Hiperinflasi (diatas 100% per tahun)

Dampak Inflasi
Pembedaan macam inflasi atas parah atau tidaknya ini berguna untuk melihat dampak dari inflasi yang bersangkutan. Apabila inflasi itu ringan, biasanya justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian untuk berkembang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang menjadi bergairah bekerja atau ada insentif untuk bekerja, menabung, maupun mengadakan investasi.
Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi kacau balau, dan perekonomian menjadi lesu, orang menjadi tidak bersemangat bekerja, menabung, maupun mengadakan investasi dan produksi. Karena harga meningkat sangat cepat, para penerima pendapatan tetap akan menjadi kewalahan dalam mengimbangi kenaikan harga barang dan jasa, sehingga taraf hidup mereka menjadi semakin merosot dari waktu ke waktu.

Sisi Negatif
§  Inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan rill masyarakat yang memilih penghasilan tetap.
§  Inflasi menyebabkan turunnya nilai rill kekayaan masyarakat yang berbentuk kas (uang).
§  Inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.
§  Inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terlambat.

Sisi Positif
·         Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktifitas ekonomi dalam suatu Negara.
·         Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Sebab-sebab Inflasi
o   Inflasi permintaan (demand full inflation)
Inflasi yang disebabkan oleh adanya tarikan permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga mendorong harga untuk meningkat.
o   Inflasi penawaraan (cost push inflation)
inflasi yang di timbulkan karena desakan kenaikan biaya produksi, terutama kenaikan biaya tenaga kerja.
o   Inflasi spiral (spiral inflation)
kenaikan harga yang didorong oleh kenaikan upah, dan diikuti oleh kenaikan upah lagi.

Cara Mengatasi Inflasi
Jika inflasi sudah dalam taraf yang membahayakan, inflasi harus segera diatasi. Adapun cara mengendalikan inflasi adalah :
o   Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintahan di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu system perekonomian. Bentuk kebijakan moneter yang dilakukan untuk mengatasi inflasi antara lain sebagai berikut.
1.    Penetapan Cadangan Minimum
Bank sentral mewajibkan bank umum untuk menaruh sejumlah dananya, menurut persentase tertentu dari seluruh dana yang dihimpunnya, di bank sentral. Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin kecil, yang pada akhirnya jumlah uang beredar semakin sedikit.
2.    Operasi Pasar Terbuka
Maksudnya yaitu menjual berbagai surat berharga seperti obligasi dan SUN. Dengan demikian, uang masyarakat akan tersedot ke bank sentral sehingga jumlah uang beredar akan berkurang.
3.    Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikan tingkat bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi peminjaman uangnya kepada bank sentral sehingga jumlah uang yang beredar semakin sedikit.
o   Kebijakan Fiskal
1.    Menurunkan pengeluaran Pemerintah
2.    Menaikkan pajak
o   Kebijakan Rill
1.    Menaikan hasil produksi
Jika produksi dapat ditingkatkan, maka permintaan masyarakat akan dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya tidak terjadi inflasi.
2.    Mengendalikan harga
Agar harga tidak naik, pemerintah dapat mengendalikan harga dengan cara pengawasan. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi yang boleh ditetapkan pengusaha.

Sumber :
Adji, Wahyu DKK. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2007.

1 komentar: